Baritoutarainfo.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya
Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan rencana kunjungan kerja ke Raja
Ampat, Papua Barat Daya, untuk meninjau langsung aktivitas pertambangan nikel
di wilayah tersebut.
Kunjungan itu dilakukan sebagai respons atas pengaduan
masyarakat dan kekhawatiran dampak lingkungan terhadap kawasan wisata unggulan
Indonesia itu.
Bahlil menyatakan akan memverifikasi operasi PT GAG Nikel,
satu-satunya perusahaan tambang yang aktif berproduksi di Raja Ampat.
Perusahaan ini merupakan anak usaha PT Antam Tbk yang telah beroperasi sejak
2018 dengan izin Analisa Mengenai Dampakn Lingkungan (AMDAL).
"Lokasi tambang ini berjarak 30-40 km dari destinasi
wisata seperti Piaynemo, tapi kami tetap harus pastikan tidak ada pelanggaran
aturan atau kearifan lokal," kata Bahlil melalui keterangan
resmi, Jumat (6/6/2025).
Bahlil juga menekankan pentingnya menyeimbangkan
kepentingan ekonomi dan kelestarian alam, termasuk aspirasi masyarakat Papua
yang menginginkan pembangunan smelter.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Bahlil Lahadalia menghentikan sementara kegiatan operasi PT GAG Nikel di Pulau
Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya guna menindaklanjuti pengaduan
masyarakat.
"Agar tidak terjadi kesimpangsiuran maka kami sudah memutuskan lewat Ditjen Minerba untuk status daripada Kontrak Karya (KK) PT GAG yang sekarang lagi mengelola untuk sementara kita hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan, kita akan cek", kata Bahlil melalui keterangan resmi, Kamis (5/6/2025). (InfoPublik)