Pemprov Kalteng Gelar Pengajian Rutin, Bahas Makna Kurban dan Keteladanan Spiritual ASN

Pemprov Kalteng gelar pengajian rutin bulanan, di Masjid Al-Amanah, Rabu (11/06/2025).

Baritoutarainfo.com, PALANGKA RAYA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) kembali mengadakan pengajian rutin bulanan sebagai bagian dari pembinaan mental dan kerohanian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta tenaga kontrak beragama Islam. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (11/6/2025) di Masjid Al-Amanah, yang terletak di Komplek Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya.


Pengajian kali ini menghadirkan penceramah Asep Soliqin, Dosen Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Dalam ceramahnya, Asep menekankan pentingnya ibadah kurban dan puasa sebagai bentuk pengabdian dan pendekatan diri kepada Allah SWT.


“Ibadah kurban adalah wujud nyata pengorbanan kepada Allah, terutama pada Hari Raya Iduladha. Sementara itu, puasa seperti Ramadhan dan puasa Arafah melatih kita untuk mengendalikan diri,” tutur Asep di hadapan para peserta pengajian.


Asep juga mengutip pandangan Mazhab Syafi’i, yang menyatakan bahwa seseorang yang memiliki kelebihan harta di luar kebutuhan pokok selama Hari Raya Iduladha dan tiga hari tasyriq, maka ia wajib berkurban. Ia menekankan bahwa kewajiban tersebut bukan hanya berlaku sekali seumur hidup, melainkan setiap tahun selama seseorang memiliki kemampuan.


Lebih jauh, Asep mengingatkan para jamaah tentang peringatan Rasulullah SAW terhadap orang yang enggan berkurban padahal mampu. 


“Barangsiapa yang memiliki kemampuan untuk berkurban tetapi tidak mau melakukannya, maka jangan sekali-kali mendekati tempat salat kami,” ujar Asep, mengutip sebuah hadis Nabi.


Dalam pandangannya, ibadah kurban bukan hanya bentuk ritual, melainkan juga sarana untuk menumbuhkan nilai-nilai pengorbanan, ketulusan, dan keyakinan. 


“Semakin besar kurban seseorang, maka semakin besar pula potensi terwujudnya harapan yang diimpikannya,” tambahnya.


Menutup ceramahnya, Asep mengingatkan pentingnya mencari rezeki yang halal. Ia menyatakan bahwa rezeki yang diperoleh dengan cara yang baik akan membawa keberkahan dalam keluarga, sementara rezeki yang haram justru dapat mendatangkan kesulitan.


Kegiatan pengajian ini juga mencerminkan komitmen Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, dalam membangun kualitas spiritual para aparatur pemerintah. Gubernur dikenal sebagai sosok yang taat beribadah dan aktif mendorong kegiatan keagamaan di lingkungan kerja pemerintahan.


Secara konsisten, Gubernur Agustiar Sabran juga mengingatkan seluruh jajarannya agar tidak hanya fokus pada tugas-tugas kedinasan, tetapi juga terus menyeimbangkannya dengan kehidupan spiritual.


 “ASN dan tenaga kontrak perlu menjadi pribadi yang jujur, amanah, dan berintegritas, dan itu harus dimulai dari hati yang bersih dan dekat kepada Allah,” ungkapnya dalam berbagai kesempatan.


Melalui kegiatan seperti pengajian rutin ini, Pemprov Kalteng terus memperkuat pondasi spiritual ASN agar selaras dengan visi pelayanan publik yang profesional, humanis, dan berlandaskan nilai-nilai keimanan.

Post a Comment

أحدث أقدم