Pemprov Kalteng Pacu Transformasi Pendidikan: Sekolah Gratis, Digitalisasi, dan Penguatan Karakter

Pemprov Kalteng Pacu Transformasi Pendidikan: Sekolah Gratis, Digitalisasi, dan Penguatan Karakter

Baritoutarainfo.com, Palangka Raya – Komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) untuk mencetak generasi muda yang cerdas dan berkarakter kembali ditegaskan oleh Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran. 


Dalam arahannya kepada seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator, dan Pengawas di lingkungan Pemprov Kalteng, Rabu (14/5/2025), Gubernur menegaskan pentingnya pendidikan sebagai fondasi pembangunan jangka panjang.


Berbicara di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran menyampaikan bahwa setiap anak di Kalimantan Tengah berhak atas pendidikan tanpa terkecuali.


“Anak-anak Kalteng harus sekolah. Mereka harus menerapkan nilai-nilai Belom Bahadat dan memiliki karakter kuat. Ini investasi jangka panjang kita untuk lima, sepuluh bahkan dua puluh tahun ke depan,” tegas Gubernur di hadapan para kepala dinas, termasuk Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo.


Menanggapi arahan tersebut, Reza Prabowo menyampaikan langkah-langkah konkret yang tengah dilakukan Dinas Pendidikan Kalteng dalam mendukung delapan Program 100 Hari Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur. Ia menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas utama dan pendidikan merupakan sektor kunci yang menopangnya.


“Salah satu target utama kami adalah memastikan program sekolah gratis dan kuliah gratis bisa terlaksana 100 persen. Ini bukan sekadar janji, tapi amanah yang harus dituntaskan,” ujar Reza.


Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa seluruh program prioritas seperti Kalteng Bermartabat, Betang Harmonis, Betang Cerdas, hingga Betang Sehat dan Betang Maju, semuanya terintegrasi dan berkaitan erat dengan sektor pendidikan.


Sebagai bagian dari penguatan pendidikan karakter, Dinas Pendidikan Kalteng juga telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kepala sekolah. Dalam edaran tersebut, siswa beragama Islam diwajibkan mengikuti kegiatan mengaji, sementara siswa dari agama lain diarahkan untuk melakukan literasi kitab suci sesuai keyakinannya masing-masing.


“Ini merupakan bagian dari pendidikan karakter yang berakar pada keimanan dan moral,” ujar Reza.


Upaya pelestarian budaya lokal juga menjadi perhatian. Reza menyampaikan bahwa akan ada satu hari khusus dalam seminggu yang ditetapkan sebagai “Hari Berbahasa Dayak” di sekolah-sekolah.


“Kita ingin anak-anak Kalteng punya akar budaya yang kuat, tapi juga siap bersaing secara global. Oleh karena itu, selain penguatan budaya lokal, kemampuan bahasa asing dan numerasi juga terus dikembangkan,” jelasnya.


Untuk mendukung suasana belajar yang lebih fokus dan kondusif, Dinas Pendidikan akan menyediakan tas atau loker khusus di setiap ruang kelas guna menyimpan handphone siswa selama proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak terdistraksi saat belajar, meskipun digitalisasi pembelajaran telah diterapkan hampir di seluruh sekolah.


“Digitalisasi memang kita dorong, tapi fokus belajar juga harus dijaga. Maka, selama pelajaran berlangsung, HP disimpan di loker,” kata Reza.


Dalam hal pembentukan karakter dan kerja sama, Reza juga menyampaikan bahwa kegiatan tahunan seperti gotong royong mengecat sekolah terus dilaksanakan. Pemerintah menyediakan cat dan kuas melalui anggaran perubahan, sementara pengecatannya dilakukan langsung oleh para siswa.


“Ini bagian dari pembelajaran kreatif, gotong royong, dan pembentukan karakter,” tuturnya.


Terakhir, Reza menegaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di Kalimantan Tengah adalah tanggung jawab bersama.


“Pendidikan di Kalimantan Tengah bisa dan harus kita tingkatkan. Ini tugas kita bersama, dan semua harus bergerak,” pungkasnya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama